Selasa, 16 Februari 2016

Gua Unik dan Populer Di Indonesia - Selain gunung, kawah, danau, dan pantai, Indonesia juga memiliki keindahan alam lainnya yang masih bisa kamu susuri yaitu gua. Dengan letaknya di dalam perut bumi, kamu bisa menyaksikan keindahannya yang merupakan hasil jamahan alam jutaan tahun yang lalu, seperti stalakmit, stalaktit, dan dinding-dindingnya. Selama ini gua selalu diidentikkan dengan tempat menyeramkan yang dihuni oleh para kelelawar, namun jika kamu sudah menyusuri keenam gua di Indonesia, dijamin pandanganmu akan berubah. Berikut enam gua populer di Indonesia yang bisa kamu nikmati keindahannya.

6 Gua Unik dan Populer di Indonesia

Gua Jomblang di Gunung Kidul, Yogyakarta

 Desa Jetis di Gunung Kidul memiliki satu gua yang terkenal, namanya Gua Jomblang. Untuk menelusuri gua ini, kamu harus memiliki peralatan caving gua single rope. Jangan khawatir bila kamu pendaki pemula, karena keberadaan instruktur berpengalaman akan membantu anda dan menjamin keselamatan anda. Aktivitas caving gua ini memang cukup membuat was-was bagi kamu pendaki pemula. Namun saat sampai di dasar gua, perjuanganmu akan terbayarkan dengan pemandangan hutan purba di dalam gua. Cahaya matahari yang masuk ke dalam gua akan menciptakan suasana yang dramatis. Wajar saja bila para caver menyebutnya Cahaya Surga.

Gua Gong di Pacitan, Jawa Timur

Pacitan yang disebuta kota 1001 gua memiliki banyak gua sebagai tujuan wisata, namun di antara sekian banyak gua itu, ada satu gua populer yang menjadi andalan Pacitan yaitu Gua Gong. Gua ini berada di Dusun Pale, bagian dari Desa Bromo, Kec. Punung dan berjarak 37 kilometer dari Kota Pacitan. Untuk mencapai gua ini, kamu bisa menggunakan sepeda motor ataupun mobil. Gua Gong memiliki satu keunikan, yaitu ketika stalakmit dan stalaktit dipukul maka akan menghasilkan suara seperti gong gamelan. Setelah menelusuri Gua Gong, kamu bisa mengunjungi Pantai Klayar yang berada tidak jauh dari Gua Gong.

Gua Gajah di Gianyar, Bali

Jika gua pada umumnya menawarkan keindahan perut bumi, beda halnya dengan Gua Gajah yang menampilkan keelokan luarnya. Gua Gajah merupakan tempat bertemunya aliran dua sungai kecil dan dikelilingi oleh perwasahan. Pertemuan aliran kedua sungai tersebut membuat masyarakat mengganggap Gua Gajah memiliki nilai magis. Gua Gajah juga dijadikan sebagai tempat peribadatan agama Hindu dan agama Buddha. Hal ini bisa terlihat dari dua kompleks gua. Kompleks utara merupakan warisan ajaran Hindu, dengan adanya Patung Ganesha dan Trilingga. Sementara kompleks selatan merupakan warisan ajaran Buddha, dengan adanya stupa Buddha. Ukiran indah pada dinding luar gua membuat Gua Gajah Gianyar sangat menarik.

Gua di Laut Raja Ampat, Papua

Keindahan Raja Ampat tidak terbatas pada batu koral, pasir putih, dan biota lautnya saja, tapi juga keindahan guanya yang terlihat saat menyelam. Gua-gua ini belum diberikan nama resmi, namun ada penyelam sering menyebutnya sebagai gua kepala naga. Sementara para penyelam lain memiliki sebutan lain untuk gua cantik di ujung timur Indonesia ini.

Gua Maharani di Lamongan, Jawa Timur

Gua ini memiliki keindahan stalaktit dan stalakmit yang merupakan salah satu terunik di dunia. Setiap 10 tahun, stalakmit dan stalaktit ini mengalami pertumbuhan sekitar 1 cm dan bila terkena cahaya matahari akan memancarkan cahaya warna-warni. Pengunjung juga akan dibuat nyaman dengan lagu berirama lamban yang diputar di dalam gua dan gerakan kipas angin yang menyegarkan.

Gua Tabuhan di Pacitan, Jawa Timur

Gua Tabuhan berada tidak jauh dari Gua Gong. Penamaan Tabuhan berasal dari kata “Tabuh” yang berarti membunyikan alat music pukul. Di gua ini, kamu bisa mendengarkan alunan musik gamelan yang berasal dari pukulan pada stalaktit dan stalakmit, yang dilakukan oleh seniman gamelan lokal. Permainan music yang begitu syahdu akan membuatmu terheran bahwa suara music tersebut berasal dari batuan alam. Selain music, gua ini juga diduga sebagai tempat hunian manusia purba 50 ribu tahun lalu. Hal ini dapat dilihat dari jejak bengkel alat batu, fosil gigi manusia, temuan moluska, dan bekas-bekas penggalian arkeologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar